Arik Sugianto mengerjakan pesanan gamelan dan kendang di bengkelnya di Kota Malang |
Kendang dan gamelan selalu lekat dan tak bisa dipisahkan. Alat musik tradisional itu masih wajib ada bagi pelaku kesenian tradisional seperti jaranan, karawitan dan lain sebagainya. Karena itu pula masih bertebaran pengrajin gamelan di berbagai penjuru pulau Jawa.
Bagi para seniman tradisional, sejumlah nama – nama pengrajin gamelan tentu sudah sangat familiar bagi mereka. Salah satu pengrajin di Jawa Timur yang cukup populer adalah Arik Sugianto. Arik tinggal di Jalan Lesanpuro atau Jalan Raya Ki Ageng Gribig gang 12 RT 6 RW 9, Kedungkandang, Kota Malang.
Bila ada hendak memesan 1 set gamelan atau sekedar servis kendang, datang saja ke tempatnya. Bila anda kebingungan lokasi detilnya, begitu masuk Jalan Ki Ageng Gribig gang 12 dan bertemu warga sekitar, sebut Arik Kendang. Segera anda akan mudah menemukan bengkel kerajinan gamelan milik Arik.
Sudah sejak akhir 2011 silam Arik Sugianto membuat berbagai alat musik gamelan seperti kendang, gong, sarong, kemong dan lain sebagainya. Selain berbagai alat musik itu, ia sebenarnya juga membuat pecut. Tapi sekarang fokus utamanya adalah peralatan musik tradisional.
“Sebenarnya saya sudah berkarya sejak lama, tapi dulu ya untuk kebutuhan pribadi. Baru mulai menjual alat musik buatan saya ya akhir 2011 itu,” ujar Arik.
Ia adalah seorang seniman dari sebuah grup kesenian jaranan di wilayah Kedungkandang. Lewat kesenian itu pula ia belajar memperbaiki berbagai alat musik. Puncaknya, bisa membuat sendiri setelah menjalani serangkaian pengalaman langsung itu.
“Belajar secara otodidak. Awalnya ya dari melihat para tetua seniman saat membuat atau memperbaiki gamelan,” ujar Arik.
Arik Sugiyanto seorang pengrajin gamelan di Kota Malang, Jawa Timur. |
Gamelan buatannya sudah menembus berbagai daerah di Jawa Timur. Dari Surabaya, Lamongan, Probolinggo, Lumajang, Pacitan dan lainnya. Mendapat pesanan 1 set gamelan dari Jakarta dan Bandung pun sudah biasa bagi Arik. Pendek kata, namanya sudah cukup dikenal di kalangan pelaku kesenian tradisional.
Di tengah arus modernisasi, kesenian tradisional seperti karawitan dan lainnya berupaya keras tetap bertahan. Beruntung di Malang Raya kesenian seperti jaranan dan bantengan masih kerap dimainkan anak – anak muda. Hanya saja, dahulu (dan mungkin sampai sekarang) ketersediaan alat musiknya masih sangat sulit dicari.
Arik berpendapat, kerajinan gamelan, kerajinan kendang dan lainnya masih menjanjikan. Tetap bisa jadi peluang usaha yang menguntungkan bila terus ditekuni. Ini sekaligus juga jadi upaya membantu melestarikan kesenian tradisional dari tanah jawa ini.
Arik menyebut komedian Jawa Timur yakni Cak Precil dan grup pengiringnya Guyon Maton menggunakan set gamelan buatannya. Musisi Abah Lala, sosok yang pencipta jargon Cendol Dawet juga menggunakan kendang bikinannya.
"Seni tradisional tidak boleh mati. Jangan berharap ke pemerintah, kalau bukan kita yang melestarikan siapa lagi," ujarnya.
Arik pengrajin gamelan dan kendang asal Kota Malang |
Harga Gamelan dan Kendang
Arik dibantu 2 orang untuk mengerjakan gamelan dan kendang pesanan. Untuk sebuah kendang, biasanya butuh waktu selama seminggu. Namun bila pesan 1 set gamelan karawitan bisa butuh 2 – 3 bulan. Sedangkan gamelan jaranan paling lama 2 – 4 minggu.
Bila hendak memperbaiki atau servis kendang juga bisa. Anda bisa datang langsung ke sini sekaligus melihat – melihat barangkali ada gamelan yang cocok untuk dibeli. Ongkos servis dan harga satu gamelan lengkap serta harga kendang bervariasi.
Harga kendang paling murah dibanderol Rp 1 juta dan paling mahal Rp 4 juta. Sementara harga gamelan ada dua type. Pertama, harga gamelan pelog slendro ukiran super sebesar Rp 65 juta. Sedangkan harga gamelan polos tanpa ukiran hanya sebesar Rp 45 juta.
Sementara untuk servis kendang harus dilihat dulu apa yang harus diperbaiki. Bila hanya kalau kulit kendang sebelah kiri atau kanan kena tarif Rp 300 ribu, tali kendang Rp 200 ribu –Rp 300 ribu. Servis full 1 set dibanderol Rp 750 ribu. Soal jaminan kualitas, tak perlu diragukan.
Komentar
Posting Komentar