Stand Koperasi Amangtiwi Malang di Bazar Wisata Halal Kota Malang |
Ada banyak keuntungan yang didapat jika pelaku usaha kecil dan menengah berhimpun dalam paguyuban atau bahkan mendirikan koperasi. Salah satu contohnya bisa dilihat pada Koperasi Serba Usaha Amangtiwi Malang yang dikelola oleh para pelaku usaha kecil dan menengah.
Saya kebetulan berkunjung ke bazar wisata halal di Jalan Gajah Mada atau tepat di samping Balai Kota Malang. Ada banyak pelaku usaha kreatif sampai kuliner yang mengisi sejumlah stand yang disediakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang.
Koperasi Amangtiwi Malang mengisi salah satu stand itu. Mengisinya dengan berbagai produk seperti dendeng, jamu instan, bandeng fresto dan lain sebagainya. Seluruhnya adalah produk usaha kecil menengah yang jadi anggota Koperasi Amangtiwi Malang.
Kebetulan di stand itu saya bertemu Mei Ridhowati sang ketua koperasi, serta Septarina sang pendiri paguyuban UKM Amangtiwi. Septarina mengisahkan, semula kerap ada pertemuan dengan para pelaku Usaha Kecil dan Menengah di Kota Malang.
“Kemudian mereka mau diajak bergabung dalam sebuah paguyuban UKM,” kata Septarina.
Beragam produk UKM anggota Koperasi Amangtiwi Malang |
Paguyuban UKM Amangtiwi Malang didirikan sekitar tahun 2009. Dua tahun kemudian barulah koperasi berdiri dan sudah berbadan hukum. Untuk anggota paguyuban, total ada 200 pelaku UKM di Kota Malang. Mereka bergerak di sektor makanan, kerajinan tangan, minuman dan lain sebagainya.
Tapi tak semua anggota paguyuban mau menjadi anggota koperasi. Tercatat hanya 80 orang saja yang turut bergabung ke dalam koperasi. “Ini soal cara pandang. Memang belum semua mau mendaftar anggota koperasi,” ujar Septarina.
Padahal ada keuntungan yang didapat ketika pelaku UKM mau menjadi anggota koperasi. Mulai dari ikut memasarkan produk mereka, bantuan pinjaman modal hingga turut menikmati sisa hasil usaha (SHU) di akhir tahun dari koperasi.
Koperasi Amangtiwi cukup sering diajak instansi pemerintahan pameran UKM di berbagai daerah. Produk UKM anggota koperasi ini juga mengisi Galeri UMKM milik Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur di Jalan Juanda, Sidoarjo. Serta mengisi Klinik UMKM Kota Malang sampai Smesco Mart yang dikelola Pondok Pesantren Al – Hikam Malang.
Dari setiap penjualan sebuah produk, koperasi mengambil keuntungan 5 persen. Keuntungan ini akan dikembalikan lagi ke anggota koperasi dalam bentuk pembagian SHU. Ini sebagai salah satu lini usaha untuk mendukung perkembangan koperasi.
“Kalau mau pinjam modal ke kami juga bisa, tentu saja tanpa agunan. Coba bandingan dengan permodalan dari perbankan,” ujar Septarina.
Beragam produk Paguyuban UKM Amangtiwi Malang |
Dari obrolan singkat dengan Septarina itu dalam dilihat betapa beruntungnya pelaku usaha kecil dan menengah yang mau bergabung dalam koperasi. Kemudahan dalam permodalan, keuntungan bertambah selain hasil penjualan produk, sampai akses promosi produk mereka.
Bahkan melalui koperasi pula bisa menggelar berbagai pelatihan. Tujuannya tentu saja agar tetap menjaga kualitas produk, strategi pemasaran hingga berbagai inovasi seiring tuntutan perkembangan zaman. Jadi para pelaku usaha kecil menengah, jangan ragu maju dengan koperasi.
Koperasi Amangtiwi Malang sendiri saat ini menempati salah satu ruangan di lantai 3 Pasar Bareng, Kota Malang. Di tempat ini, selain menjalankan kerja koperasi juga jadi ruang pamer bagi seluruh produk UKM anggota paguyuban mereka.
Komentar
Posting Komentar