Langsung ke konten utama

Keramik Dinoyo Malang Tetap Mengkilap

Perajin sedang menghias keramik sebelum dikirim ke pemesan


Kampung Keramik Dinoyo adalah salah satu sentra Usaha Kecil Menengah atau UKM Kota Malang. Secara kualitas, keramik produksi para perajin di kampung ini juga mampu bersaing dengan produk impor.



Jumlah perajin memang tak begitu banyak, hanya ada enam rumah perajin. Namun, deretan rumah sekaligus berfungsi sebagai gerai keramik terbentang sepanjang mata memandang di kampung ini. Perajin dan gerai itu berada di RT 1, 2, 3 dan 6 RW 3 Kelurahan Dinoyo Kota Malang.

Ribuan keramik berbagai ukuran diproduksi tiap hari di kampung ini. Mulai dari keramik untuk aroma terapi, vas bunga, souvenir pernikahan, mug, dekorasi ruangan dan banyak lagi. Desainnya juga bisa menyesuaikan keinginan calon pembeli. Secara harga, relatif terjangkau untuk kantong.

Kampung Keramik Dinoyo juga menjadi salat satu destinasi populer yang menyedot banyak wisatawan tiap tahunnya. Buktinya, berdasarkan data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang pada 2015 silam ada 724.003 wisatawan lokal dan 2.767 wisatawan mancanegara bertandang ke kampung ini.
Perajin sedang membentuk keramik

Datang langsung ke kampung ini, kita bisa melihat proses produksi secara langsung. Tapi, lebih baik datang saat pagi hari untuk mengetahui pembuatan keramik. Kita bisa melihat perajin mulai saat mengolah tanah liat, membentuk sesuai desain, proses pembakaran sampai pewarnaan.

Kampung Keramik Dinoyo adalah salah satu sentra UKM di Kota Malang paling legendaris, telah ada sejak era tahun 1980-an silam. Dahulu, mayoritas warga kampung ini adalah perajin gerabah. Terpaan badai krisis moneter pada 1998 dan berlanjut pada program konversi minyak tanah ke elpiji membuat banyak perajin gulung tikar.

Harga bahan bakar semakin melonjak, tak bisa menutup ongkos produksi. Jumlah perajin pun terus menyusut, dari semula bekisar 220 perajin menjadi 15 perajin. Jumlah perajinnya terus melorot dan kini tersisa enam perajin saja. Banyak yang memilih menjadi penjual keramik, memperdagangkan produksi perajin yang masih tersisa. Beruntungnya, sampai sekarang api tetap membara dari tungku pembakaran keramik. Penanda bahwa Kampung Keramik Dinoyo tetap mampu menghasilkan keramik berkualitas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arik Kendang Sang Pengrajin Gamelan

Arik Sugianto mengerjakan pesanan gamelan dan kendang di bengkelnya di Kota Malang Kendang dan gamelan selalu lekat dan tak bisa dipisahkan. Alat musik tradisional itu masih wajib ada bagi pelaku kesenian tradisional seperti jaranan, karawitan dan lain sebagainya. Karena itu pula masih bertebaran pengrajin gamelan di berbagai penjuru pulau Jawa. Bagi para seniman tradisional, sejumlah nama – nama pengrajin gamelan tentu sudah sangat familiar bagi mereka. Salah satu pengrajin di Jawa Timur yang cukup populer adalah Arik Sugianto. Arik tinggal di Jalan Lesanpuro atau Jalan Raya Ki Ageng Gribig gang 12 RT 6 RW 9, Kedungkandang, Kota Malang. Bila ada hendak memesan 1 set gamelan atau sekedar servis kendang, datang saja ke tempatnya. Bila anda kebingungan lokasi detilnya, begitu masuk Jalan Ki Ageng Gribig gang 12 dan bertemu warga sekitar, sebut Arik Kendang. Segera anda akan mudah menemukan bengkel kerajinan gamelan milik Arik. Sudah sejak akhir 2011 silam Arik Sugianto membu

Menengok Sentra Kerajinan Rotan di Malang

Salah satu kios kerajinan rotan di Balearjosari, Malang. UKM Malang – Ada banyak cara mempercantik rumah. Tidak harus dengan barang produk impor mewah nan mahal. Cara lain, melengkapi isi rumah dengan perabotan berbahan rotan buatan dalam negeri. Tengok saja berbagai produk kerajinan rotan di Balearjosari, Kota Malang.

Queen Apple dan Ini Keripik, Kisah Bisnis Dua Selebritis di Malang

Queen Apple, kue Chef Farah Quinn dijual sebagai Oleh - oleh Khas Malang (Facebook Farah Quinn) Malang Strudel itu bukan milik Teuku Wisnu, dia hanya jadi brand ambassador. Sedangkan Queen Apple dan Ini Keripik itu murni milik dari Farah Quinn dan Andre Taulany. Dua artis itu saling bekerjasama mendirikan toko oleh – oleh khas Malang . Pernyataan di atas muncul dari bibir salah satu mbak pegawai Queen Apple dan Ini Keripik. Saat saya berkunjung ke stand oleh – oleh khas Malang itu. Saat mereka mengisi bazar kuliner wisata halal di samping Balai Kota Malang pada 22 Oktober lalu. Saya lupa bertanya siapa nama si mbak itu. Tapi dia tangkas menjelaskan perbedaan kepemilikan ketiga kudapan yang bisa dijadikan oleh – oleh khas Malang saat wisatawan bertandang ke daerah ini. Si mbak menyebut Teuku Wisnu hanya dikontrak untuk mempromosikan Malang Strudel. Sementara Farah Quinn dan Andre Taulany adalah owner alias pemilik dari Queen Apple dan Ini Keripik. Kedua artis itu tentu saja