Langsung ke konten utama

Motif Tradisional Jadi Ciri Khas Lukisan Kaca Karya Tatik

Sriwijaya Art salah satu UKM di Kota Malang menghasilkan beragam karya seni lukis kaca
Motif tokoh wayang di salah satu karya Sriwijaya Art

Glass painting atau lukisan kaca merupakan salah satu kerajinan tangan yang banyak peminatnya. Desain dan motif seni lukis ini pun beragam, mulai bunga sampai batik. Kerajinan ini bisa dijadikan sebagai hiasan rumah sampai souvenir pernikahan.



Ada banyak Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kota Malang yang memproduksi glass painting ini. Salah satunya adalah Sriwijaya Art milik Tatik Simanjutak. Pelukis kaca ini memilih motif tradisional berupa batik dan wayang di tiap karyanya. Tatik lebih fokus pada glass panting untuk desain interior rumah.

“Karena saya lebih suka dengan motif tradisional, lebih cantik. Saya lebih banyak melayani pesanan untuk hiasan rumah,” kata Tatik.

Ia mendirikan galeri di dalam Taman Rekreasi Kota di Jalan Simpang Mojopahit nomor 1 Klojen, Kota Malang. Persis di belakang Balai Kota Malang. Di galeri ini, jika kebetulan ada pesanan maka kita bisa melihat langsung Tatik berkarya. Jika butuh untuk hiasan kecil, maka bisa ditunggu dalam waktu singkat minimal satu jam.

“Tapi kalau untuk pesanan besar semacam lukisan kaca untuk dinding ya bisa lebih lama, tak cukup satu hari,” ujarnya.
Motif wayang di glass painting karya galeri Sriwijaya Art
Tatik Simanjutak pemilik galeri Sriwijaya Art


Tatik mengklaim menggunakan cat khusus buatan Italia dan Prancis. Bahan ini biasa didapat di Surabaya. Tapi jika stok di kota pahlawan itu habis, maka pesanan khusus karya khusus pun harus rela menunggu waktu sampai bahan itu datang. “Karena tidak dijual di Malang,” tuturnya.

Ada beragam hasil kerajinan Tatik. Mulai dari gelas, tabung kimia, piring, piring gelas atau lepekan sampai lukisan kaca. Glass painting buatannya tak hanya mengisi sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Malang. Tapi juga di beberapa kota besar lainnya seperti Surabaya sampai Jakarta.

Harga glass painting buatan Sriwijaya Art ini mulai dari senilai Rp 30 ribu sampai Rp 13 juta. Harga paling mahal itu untuk sebuah lukisan wajah Presiden Soesilo Bambany Yudhoyono. Lukisan itu dibeli oleh Nina Soekarwo, istri Soekarwo Gubernur Jawa Timur.

“Bu Nina beli lukisan itu saat ada pameran di Pasuruan pada tahun 2013 silam,” ungkapnya.


Tatik sendiri telah berkali – kali ikut pameran UKM. Salah satunya adalah hadir sebagai peserta di ajang pameran kerajinan terbesar di Indonesia yakni Inacraft di tahun 2013 silam. Jika membeli glass panting di Sriwijaya Art, harga tentu lebih murah. “Kalau sudah masuk ke pusat perbelanjaan, harga jualnya sudah naik dua kali lipat,” kata Tatik.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arik Kendang Sang Pengrajin Gamelan

Arik Sugianto mengerjakan pesanan gamelan dan kendang di bengkelnya di Kota Malang Kendang dan gamelan selalu lekat dan tak bisa dipisahkan. Alat musik tradisional itu masih wajib ada bagi pelaku kesenian tradisional seperti jaranan, karawitan dan lain sebagainya. Karena itu pula masih bertebaran pengrajin gamelan di berbagai penjuru pulau Jawa. Bagi para seniman tradisional, sejumlah nama – nama pengrajin gamelan tentu sudah sangat familiar bagi mereka. Salah satu pengrajin di Jawa Timur yang cukup populer adalah Arik Sugianto. Arik tinggal di Jalan Lesanpuro atau Jalan Raya Ki Ageng Gribig gang 12 RT 6 RW 9, Kedungkandang, Kota Malang. Bila ada hendak memesan 1 set gamelan atau sekedar servis kendang, datang saja ke tempatnya. Bila anda kebingungan lokasi detilnya, begitu masuk Jalan Ki Ageng Gribig gang 12 dan bertemu warga sekitar, sebut Arik Kendang. Segera anda akan mudah menemukan bengkel kerajinan gamelan milik Arik. Sudah sejak akhir 2011 silam Arik Sugianto membu

Menengok Sentra Kerajinan Rotan di Malang

Salah satu kios kerajinan rotan di Balearjosari, Malang. UKM Malang – Ada banyak cara mempercantik rumah. Tidak harus dengan barang produk impor mewah nan mahal. Cara lain, melengkapi isi rumah dengan perabotan berbahan rotan buatan dalam negeri. Tengok saja berbagai produk kerajinan rotan di Balearjosari, Kota Malang.

Queen Apple dan Ini Keripik, Kisah Bisnis Dua Selebritis di Malang

Queen Apple, kue Chef Farah Quinn dijual sebagai Oleh - oleh Khas Malang (Facebook Farah Quinn) Malang Strudel itu bukan milik Teuku Wisnu, dia hanya jadi brand ambassador. Sedangkan Queen Apple dan Ini Keripik itu murni milik dari Farah Quinn dan Andre Taulany. Dua artis itu saling bekerjasama mendirikan toko oleh – oleh khas Malang . Pernyataan di atas muncul dari bibir salah satu mbak pegawai Queen Apple dan Ini Keripik. Saat saya berkunjung ke stand oleh – oleh khas Malang itu. Saat mereka mengisi bazar kuliner wisata halal di samping Balai Kota Malang pada 22 Oktober lalu. Saya lupa bertanya siapa nama si mbak itu. Tapi dia tangkas menjelaskan perbedaan kepemilikan ketiga kudapan yang bisa dijadikan oleh – oleh khas Malang saat wisatawan bertandang ke daerah ini. Si mbak menyebut Teuku Wisnu hanya dikontrak untuk mempromosikan Malang Strudel. Sementara Farah Quinn dan Andre Taulany adalah owner alias pemilik dari Queen Apple dan Ini Keripik. Kedua artis itu tentu saja